Pendidikan Kewaranegaraan
Minggu, 11 Juli 2021
Rabu, 16 November 2016
Perjuangan Bangsa Indonesia dalam Mencapai Proklamasi Kemerdekaan
A. Kekejaman Kolonial
Belanda Dan Reaksi Dari Rakyat Indonesia
Bangsa
Indonesia adalah bangsa yang dianugrahi kesuburan dan kekayaan alam yang luar
biasa. Sejak jaman kerajaan bangsa kita telah melakukan perdagangan dengan
negara-negara Asia, Eropa maupun Afrika. Sebelum para penjajah datang di
Indonesia, kehidupan yang berlangsung dalam masyarakat berjalan dengan seimbang
dan damai.
Pada
awalnya Belanda datang ke Indonesia bukan untuk menjajah namun untuk berdagang
rempah-rempah karena rempah-rempah tidak bisa didapatkan di negara mereka. Pada
saat itu Belanda mendapatkan sambutan yang hangat dari bangsa Indonesia. Namun
setelah itu mereka ingin menguasai sendiri pasar rempah rempah tersebut dan
bukan hanya itu mereka bahkan ingin menjadikan negara kita menjadi negara
jajahan mereka karena dengan menguasai pasar rempah mereka akan mendapatkan
kekayaan yang luar biasa. Apa yang dilakukan oleh Belanda sungguh kejam mereka
hanya ingin mendapatkan kekayaan hasil bumi indonesia namun mereka tidak
memperhatikan nasib penduduk pribumi yang telah mereka injak-injak harga
dirinya dengan semua kebijakannya. Berbagai cara dilakukan untuk
mempertahanakan eksistensi mereka di indonesia dari politik tanam paksa,
politik adu domba dan kekejaman lain yang membuat rakyat indonesia menjadi
semakin merana dan menderita.
Melihat
kondisi rakyat yang semakin hari semakin tertindas maka munculah perlawanan
yang dilakukan oleh rakyat indonesia. Pada saat itu perlawanan masih dilakukan
secara kedaerahan misalnya perlawanan Pangeran Diponegoro, perlawanan Tuanku
Imam Bonjol, perlawanan Untung Suropati, Pattimura, Cut Nya Dien, Sultan
Hasanuddin dan masih banyak lagi perlawanan yang lain. Namun karena masih
bersifat lokal maka perlawanan tersebut dengan mudah dihentikan oleh Belanda.
b. Munculnya Organisasi
Pergerakan Nasional
Setelah
sekian lama mengalami kegagalan dalam menaklukkan Belanda, bangsa Indonesia
akhirnya menyadari kesalahan mereka. Untuk melawan Belanda bukan sekedar
bermodal keberanian namun dan senjata namun perlu sebuah perencanaan yang
matang agar perjuangan mereka lebih berarah dalam mencapai tujuan. Oleh sebab
itu, rakyat Indonesia sepakat untuk mendirikan organisasi-organisasi pergerakan
nasional. Sehingga mulai saat itu perjuangan yang semula bersifat kedaerahan
dan perjuangan fisik berubah menjadi perjuangan melalui organisasi-organisasi
pergerakan nasional. Pergerakan nasional yang pertama muncul, yaitu Budi Utomo
pada tanggal 20 Mei 1908. Setelah organisasi tersebut berdiri, maka muncul
pergerakan yang lain antara lain: Serikat Dagang Islam, Muhammadiyah,
Perhimpunan Indonesia, Indische Partij, dan organisasi kepemudaan yang
lain. Sehingga banyak anggota organisasi tersebut yang ditangkap oleh Belanda
karena mengeluarkan kritikan yang keras dan pertentangan terhadap kebijakan
pemerintah Belanda.
c. Masa Pergantian
Kekuasaan Dari Belanda Ke Jepang
Jepang
datang ke Indonesia dengan membawa harapan baru karena Jepang datang ke
Indonesia mengaku sebagai saudara tua. Apalagi Jepang berhasil mengusir Belanda
yang telah sekian lama menguasai Indonesia. Jepang muncul sebagai sebuah
kekuatan baru yang bermaksud menguasai dunia, sehingga tidak dapat dihindari
lagi pertempuran antara Jepang dan Belanda.
Akhirnya,
Belanda menyerah kepada Jepang tanpa syarat pada tanggal 8 Maret 1942 di
Kalijati Subang, Jawa Barat. Dengan menyerahnya Belanda kepada Jepang, maka berakhirlah
kekuasaan Belanda di Indonesia. Keadaan ini membuat rakyat Indonesia senang
kerena telah berakhirnya penderitaan rakyat pada saat dijajah oleh Belanda.
Namun, harapan rakyat Indonesia keliru ternyata Jepang lebih kejam dari
penjajah Belanda. Jepang ada di Indonesia hanya selama 3,5 tahun atau juga
dikatakan seumur jagung namun dalam waktu sesingkat itu mereka telah melakukan
kejahatan yang jauh lebih kejam dari Belanda yang sekian lama menjajah
Indonesia. Kekejaman Jepang dapat terlihat dari kebijakan-kebijakannya yaitu:
1. Kewajiban kerja paksa bagi rakyat Indonesia
guna membangun fasilitas-fasilitas Jepang.
2. Menguras habis hasil pertanian dan perkebunan
rakyat Indonesia.
Karena
adanya kejadian tersebut maka para tokoh nasional dan rakyat Indonesia bersatu
untuk melawan Jepang di antaranya:
1. Perlawanan yang dilakukan oleh organisasi
bentukan Jepang seperti PETA, Barisan Pelopor (Syuisintai)
2. Perjuangan di bawah tanah (tertutup) secara
berkelompak di kota-kota besar (Jakarta, Surabaya, Medan, Semarang)
3. Perjuangan dengan mengorbankan perlawanan
bersenjata
D. Detik-detik Menjelang
Proklamasi Kemerdekaan
Latar
Proklamasi Indonesia dimulai dengan dijatuhkannya bom atom di Hiroshima (6
Agustus 1945) dan Nagasaki (9 Agustus 1945) oleh Amerika serikat dan
banyaknya perlawanan dari rakyat Indonesia, sehingga Marsekal Terauchi (Panglima
tentara Jepang di Asia Tenggara) memanggil Ir. Soekarno, Moh. Hatta, Dr.
Radjiman Wedjodiningrat untuk datang ke markas Jepang di Dalath (Vietnam)
yang intinya Jepang akan memberikan kemerdekaan kepada bangsa Indonesia.
Kemudian pertemuanpun dilakukan dalam bentuk rapat PPKI (Panitia
Persiapan Kemerdekaan Indonesia atau disebut juga Dokuritsu Zyunbi Linkai
dalam bahasa Jepang). Para pejuang golongan muda tidak menyetujui rapat
itu, dan menganggap PPKI adalah sebuah badan yang dibentuk oleh Jepang. Mereka
menginginkan kemerdekaan atas usaha bangsa kita sendiri, bukan dari pemberian
Jepang.
Oleh
sebab itu, pada tanggal 15 Agustus 1945 golongan muda (Sukarni, Chairul
Saleh, dan B.M Diah) mengadakan perundingan yang dipimpin oleh Chairul
Saleh. Dalam perundingan tersebut menghasilkan kesepakatan agar Proklamasi
Kemerdekaan bangsa Indonesia segera dilaksanakan. Hasil dari perundingan
tersebut oleh Wikana dan Darwis disampaikan kepada Soekarno dan Hatta. Akan
tetapi, hasil dari perundingan tersebut ditolak oleh golongan tua. Oleh sebab
itu, pada tanggal 16 Agustus 1945 para pemuda membawa kedua tokoh nasional
tersebut ke Rengasdengklok. Tujuan para pemuda membawa Soekarno-Hatta ke
Rengasdengklok adalah agar Soekarno-Hatta terbebas dari pengaruh Jepang.
Selain
itu, para pemuda dapat mendesak agar keduanya cepat melaksanakan Proklamasi
Kemerdekaan. Menjelang dini hari tanggal 17 Agustus 1945, diperoleh kesepakatan
antara golongan tua yang diwakili Ahmad Soebardjo dan golongan muda yang
diwakili Wikana tentang percepatan Proklamasi Kemerdekaan. Setelah itu, Ahmad
Soebardjo menjemput Soekarno-Hatta ke Rengasdengklok dan menyakinkan keduanya
bahwa Jepang sudah menyerah.
Sampai
di Jakarta, Soekarno dan Hatta mengundang PPKI untuk bersidang di Hotel Des
Indes, kemudian rapat dipindahkan di kediaman Laksanama Muda Tadashi Maeda.
Pada malam itu juga dihasilkan rumusan naskah Proklamasi yang ditulis oleh
Soekarno, yang selanjutnya diketik oleh Sayuti Melik. Dan pada pagi harinya
tanggal 17 Agustus 1945, jam 10.00, hari Jum’at di rumah Laksamana Muda Tadashi
Maeda Jalan Pegangsaan Timur no. 56 Jakarta dibacakan teks proklamasi
Kemerdekaan bangsa Indonesia. Dengan dibacakannya teks tersebut, maka bangsa
Indonesia menyatakan diri telah merdeka.
Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
A. Penjelasan
Proklamasi
kemerdekaan merupakan puncak pencapaian perjuangan menggapai kemerdekaan. Dari
mulai detik itu sebuah negara menjadi negara yang merdeka yang berhak
menentukan nasibnya sendiri tanpa harus diatur oleh pihak lain.
Kita
memang tidak mengalami betapa berat dan hebatnya perjuangan tersebut namun dari
informasi yang kita peroleh baik dari buku pelajaran, tokoh pejuang, buku
literatur maupun dari museum tentu kita dapat merasakan betapa hebatnya
perjuangan para pahlawan dalam usahanya meraih kemerdekaan.
Proklamasi
berasal dari kata “proclamatio” (bhs. Yunani) yang artinya
“pengumuman kepada seluruh rakyat”. Pengumuman tersebut terutama pada hal-hal
yang berhubungan dengan ke-tatanegaraan. Proklamasi Kemerdekaan adalah awal
dari kehidupan sebagai bangsa yang merdeka. Kemerdekaan merupakan hak setiap
bangsa tanpa ada kecuali. Merdeka berarti mulai saat itu bangsa Indonesia telah
mengambil sikap dalam menentukan nasib bangsa dan nasib tanah airnya dalam
segala bidang. Dalam hal kehidupan kenegaraan, berarti bangsa Indonesia akan
menyusun negara sendiri. Dalam hal hukum berarti bangsa Indonesia akan
menentukan hukum sendiri, yaitu hukum bangsa Indonesia sendiri. Demikian pula
dari segi tata negara, bahwa pada saat itu telah berdiri tata negara dan tata
hukum bangsa Indonesia.
Proklamasi
kemerdekaan yang telah dikumandangkan oleh Soekarno - Hatta menjadi tonggak
bagi berdirinya negara Indonesia, serta bangsa Indonesia berhak berdiri sama
tinggi duduk sama rendah dengan semua bangsa di dunia, dan uraian isi
Proklamasi Kemerdekaan tersebut menjadi dasar bagi berjalannya kehidupan
bernegara bangsa Indonesia. Oleh karena itulah, Proklamasi Kemerdekaan
merupakan norma dasar dari tata hukum Indonesia. Proklamasi Kemerdekaan menjadi
dasar bagi berlakunya ketentuan hukum yang lain-lainnya. Dengan kata lain, Proklamasi
Kemerdekaan Indonesia merupakan norma pertama dari pada tata hukum baru, yaitu
tata hukum Indonesia.
Dasar
hukum bagi lahirnya tata hukum baru itu adalah Proklamasi Kemerdekaan itu
sendiri. Proklamasi Kemerdekaan merupakan norma pertama dari tata hukum
Indonesia. Sebagai norma pertama, Proklamasi Kemerdekaan juga dapat dikatakan
sebagai norma dasar.
B. Makna Proklamasi
Kemerdekaan
1. Dari sudut ilmu
hukum, maka Proklamasi merupakan pernyataan yang berisikan keputusan bangsa
Indonesia telah menghapuskan tata hukum kolonial untuk digantikan dengan tata
hukum nasional.
2. Dari sudut
politik-ideologis, Proklamasi merupakan pernyataan bangsa Indonesia telah
berhasil melepaskan diri dari segala belenggu penjajahan dan sekaligus
menunjukkan kemandirian dan kemampuan bangsa Indonesia menjadi negara Republik
Indonesia yang bebas, merdeka, dan berdaulat penuh.
3. Proklamasi
Kemerdekaan adalah suatu alat hukum internasional untuk menyatakan kepada
rakyat dan seluruh dunia bahwa bangsa Indonesia mengambil nasib ke dalam
tangannya sendiri untuk menggenggam seluruh hak kemerdekaan, yang meliputi
bangsa, tanah air, pemerintahan, dan kebahagiaan rakyat.
4. Proklamasi dapat
dipandang sebagai puncak perjuangan rakyat Indonesia dalam mencapai
kemerdekaannya.
Penerapan Norma dan Peraturan yang Berlaku dalam Kehidupan
A. Nilai dan Norma Di Lingkungan
Keluarga
Setiap hari kita selalu menerapkan norma, etika dan peraturan
yang ada dalam masyarakat agar kita dapat menerima dan diterima oleh lingkungan
tempat kita berada. Keluarga adalah lingkungan terkecil dimana kita dapat
melatih kedisiplinan dan melatih cara berinteraksi dengan orang lain.
Hal-hal yang dapat kita lakukan dalam menerapkan norma dan
etika dalam lingkungan keluarga kita antara lain:
1. Merapikan tempat tidur kita
setiap pagi
2. Belajar setiap hari
3. Beribadah kepada Tuhan
bersama-sama keluarga
4. Membantu pekerjaan orang tua
dengan senang hati
B. Nilai dan Norma Di
Lingkungan Sekolah
Sekolah
merupakan lingkungan yang paling tepat melatih kita bersosialisasi karena dalam
lingkungan sekolah terdapat peraturan dan tata tertib yang harus siswa taati
sehingga akan membentuk karakter siswa. Kegiatan belajar yang terencana dan
sistematis menghasilkan proses mengajar yang tertib, aman dan lancar.
Dalam
lingkungan sekolah siswa dapat menerapkan norma-norma yang ada dalam masyarakat
dalam skala yang lebih kecil.
Aspek
nilai penerapan norma dan etika yang dapat dikembangkan di sekolah meliputi:
- Aspek nilai dasar, meliputi
keimanan dan ketakwaan, sopan santun, kedisiplinan, kebersihan, kesehatan dan
kerapian, serta ketertiban dan keamanan
- Aspek tata hubungan, meliputi
hubungan antara siswa dan warga sekolah seperti kepala sekolah, guru dan
karyawan, hubungan antar warga sekolah seperti kepala sekolah, guru dan
karyawan serta hubungan antar siswa, warga sekolah dengan wali murid/orang tua
dan masyarakat sekitar.
Agar
aspek di atas dapat dicapai diperlukan kerja sama antara siswa dan para
pendidik serta warga sekolah. Guru dan warga harus mampu memberi contoh dalam
menerapkan tata-tertib sekolah sedang siswa harus dengan sungguh-sungguh
menjalankan tata tertib tersebut serta harus memahami maksud dan tujuan dari
tata tertib sekolah tersebut yaitu
- Iman dan takwa: berdoa sebelum
dan sesudah pelajaran, bersikap jujur, saling tolong menolong dalam kebaikan,
melakukan ibadah bersama
- Sopan santun: saat
berkomunikasi dengan orang lain kita harus memperhatikan dengan siapa kita
berkomunikasi. Kita harus membedakan saat kita berkomunikasi dengan teman
sebaya, orang yang lebih muda atau orang yang lebih tua dari kita.
- Disiplin dan tertib:
berpakaian tertib dan rapi, masuk sekolah tepat waktu, tidak membuat keributan
di luar dan di dalam kelas.
- Bersih, sehat dan rapi:
membuang sampah pada tempatnya, menjaga kebersihan dan kerapian kelas, tidak
jajan sembarangan
- Ketertiban dan keamanan: tidak
berbuat kenakalan, tidak mau mengambil barang yang bukan haknya, tidak suka
melanggar tata tertib sekolah.
C. Nilai dan Norma Di
Lingkungan Masyarakat
Lingkungan
masyarakat adalah tempat kita mempraktekkan norma, etika, adat dan tata tertib.
Dalam lingkungan masyarakat kita akan selalu berinetraksi dan berkomunikasi dengan
warga masyarakat. Lingkugan yang baik akan membantu dan memberikan rasa aman
dalam berkomunikasi dengan warga masyarakat.
Aspek-aspek
yang perlu dipelihara dan dikembangkan agar menjadi lingkungan yang baik adalah
kebersihan, keindahan, kesehatan, kerindangan, ketertiban, keamanan, dan
kekeluargaan (K7).
1. Kebersihan: membuang sampat
pada tempatnya, menjaga kebersihan rumah dan lingkungan sekitar rumah kita.
2. Keindahan: tidak melaukan
corat-coret di pinggir jalan, tidak merusak fasilitas umum.
3. Kesehatan: olahraga teratur
untuk menjaga kesehatan, membuat kebun obat pekarangan kita
4. Kerindangan: memanfaatkan lahan
kosong untuk tanaman perdu, menanami turus jalan
5. Ketertiban: mematuhi norma
masyarakat, menjaga sopan santun dalam berinetraksi dengan orang lain, tidak
kebut-kebutan di jalan raya
6. Keamanan: melaporkan pada ketua
warga jika melihat orang yang mencurigakan.
7. Kekeluargaan: saling
mengunjungi teman, menjenguk teman atau warga yang sakit, membantu orang yang
punya hajat
Nilai
dan norma yang dapat kita lakukan dilingkungan masyarakat misalnya:
1. Saat berjalan atau berkendara
kita menggunakan lajur kiri
2. Menyebrang jalan di tempat yang
ditentukan
3. Tidak kebut-kebutan di jalan
4. Tidak berjalan berjajar saat
berkendaraan di jalan
5. Menjaga kesopanan pada setiap
orang
6. Berbicara dengan lemah lembut
7. Senang membantu orang yang
membutuhkan pertolongan
8. Memperhatikan norma dan adat
tempat kita berada.
Agar
norma, adat dan peraturan yang ada pada lingkungan masyarakat selalu terjaga
diperlukan kesadaran, kedisiplinan dan tanggung jawab setiap warga
masyarakatnya. Kamu sebagai seorang pelajar harus mampu membuktikan jika kamu
adalah seorang yang mampu dan sadar pentingnya menjaga norma etika dan
peraturan dalam kehidupan sehari-hari.
Akibat
yang dapat ditimbulkan bila warga masyarakat tidak mengindahkan norma-norma
dalam masyarakat, antara lain:
1. Hubungan antarwarga masyarakat
kurang harmonis.
2. Terjadinya pelanggaran hak-hak
warga masyarakat.
3. Produktivitas masyarakat turun
4. Terjadi kekacauan dalam
masyarakat, karena anggota masyarakat mengutamakan kepentingan pribadi.
5. Ketenangan dan ketenteraman
dalam lingkungan masyarakat terganggu.
Agar
tercipta masyarakat yang aman dan teratur, kita harus menunjukkan sikap patuh
dan taat pada peraturan yang berlaku. Hal ini kita lakukan agar terhindar dari
segala pelanggaran terhadap norma dan peraturan.
Dalam
bersikap dan berperilaku kita harus mempertimbangkan manfaat yang dapat kita
peroleh. Berikut adalah contoh perbuatan yang bermanfaat bagi lingkungan
keluarga, sekolah maupun dalam masyarakat antara lain:
1. Perbuatan
yang bermanfaat di lingkungan keluarga:
a. Berperilaku sopan, jujur dalam
bersikap dan terbuka dalam bertindak.
b. Taat pada aturan yang berlaku
dalam keluarga
c. Ikut bertanggung jawab terhadap
kebersihan rumah.
d. Menghormati orang tua dan
anggota keluarga lainnya
e. Ikut membantu dan menyelesaikan
pekerjaan rumah.
2. Perbuatan
yang bermanfaat di lingkungan sekolah:
a. Taat pada aturan atau tata
tertib yang berlaku dalam sekolah.
b. Menghormati guru, siswa, dan
warga sekolah lainnya.
c. Ikut bertanggung jawab atas
nama baik sekolah.
d. Membantu teman dalam kesulitan
belajar.
e. Menjaga kebersihan kelas dan
lingkungan sekolah.
3. Perbuatan
yang bermanfaat di lingkungan masyarakat:
a. menolong orang lain yang
membutuhkan pertolongan sebatas kemampuan kita
b. Saling menghormati sesama warga
masyarakat.
c. Ikut serta menggalakkan
keamanan dan berbagai kegiatan dalam masyarakat.
d. Menjadi warga yang baik, tidak
menimbulkan keonaran dan kerugian warga lain.
e. Ikut membantu warga lain dalam
mengalami kesusahan.
Langganan:
Postingan (Atom)